erick erikson
Erikson
adalah seorang tokoh sentral dalam teori psikoanalitik kontemporer. Ia
menekankan hubungan sosial antara anak-anak, bukan proses tak sadar. Pakar Psikologi Perkembangan
Erikson memfokuskan pada perkembangan psikososial sejak kecil hingga dewasa
dalam delapan tahap. Setiap orang akan melewati tahapan dan setiap tahapan akan
mendapatkan pengalaman positif dan negatif. Kepribadian yang sehat akan
diperoleh apabila seseorang dapat melewati krisis dalam tugas perkembangan
dengan baik. Bagi anak usia dini, autonomy v.s. doubt (1-3 tahun).
Bayi memerlukan pengasuhan
yang penuh cinta kasih sehingga ia merasa yang aman baginya. Ketidak
konsistenan dan penolakan pada masa bayi akan menimbulkan ketidak percayaan
pada pengasuhnya berlanjut pada orang lain dan lingkungan yang lebih luas.Pada
masa usia dini banyak hal yang menarik dia sehingga akan menjadikan dia ingin
selalu mencoba terkadang berbahaya. Pada tahap ini orang dewasa harus
memberikan dukungannya dan Erikson mengingatkan pembatasan dan kritik yang
berlebihan akan menyebabkan tumbuh rasa ragu terhadap kemampuan dirinya.
Ketujuh kecerdasantersebut adalah : Linguistik, logika, matematika, spasial,
kinestetik, musik, intrapersonal, interpersonal serta naturalis. Setiap orang
mempunyai berbagai potensi tersebut dan masing-masing dapat dikembangkan ke
tahap tertentu. Dalam mendesain kurikulum konsep Piaget, Vigotsky, Erikson dan
Gardner sangat bermanfaat sebagai arahan dalam menyusun kurikulum yang sesuai
dengan tahap perkembangan dan minat individu. Erikson menyoroti aspek
psikososial yang dialami masa anak-anak serta bagaimana pendidik dapat membantu
anak melewati masa tersebut untuk menjadi mandiri. Piaget dengan konsep tahapan
perkembangan berfikir memberikan pedoman Dalam menyusun pembelajaran yang sesuai
usia, sementaraVigotsky mengemukakan tentang pentingnya interaksi sosial dalam
menstimulus berbagai aspek perkembangan.
PEMBAHASAN
Teori Perkembangan Erikson
Tahap-tahap perkembangan menurut
Erikson :
Priode waktu
|
Krisis kehidupan
|
Tugas perkembangan
|
Masa bayi (0-1 tahun)
|
Kepercayaan versus kecurigaan
|
Mengembangkan kepercayaan
terhadap ibu dan lingkungan
|
Masa kanak-kanak awal (2-3 tahun)
|
Otonomi versus perasaan malu-malu
dan keragu-raguan
|
Mengembangkan hasrat untuk
membuat pilihan-pilihan dan pengontrolan diri untuk melaksanakan
pilihan-pilihan itu
|
Tahun-tahun persekolahan (4-5
tahun)
|
Inisiatif versus perasaan
bersalah
|
Menambah perencanaan untuk
memilih ; menjadi aktif
|
Tahun-tahun sekolah dasar (6-12
tahun)
|
Kerajinan versus invioritas
|
Terbenam dalam tugas-tugas dan
usaha-usaha produktif
|
Masa remaja
|
Indentitas versus kekacauan
berperan
|
Menghubungkan
keterampilan-keterampilan dan minat-minat terhadap pembentukkan tujuan-tujuan
karir
|
Masa dewasa awal
|
Keintiman versus isolasi
|
Mengikat diri sendiri terhadap
orang lain dalam suatu hubungan intim
|
Dewasa menengah
|
Generativitas versus stagnasi
|
Membutuhkan untuk dibutuhkan;
membimbing generasi yang lebih muda; berjuang untuk menjadi lebih kreatif
|
Dewasa akhir
|
Integritas versus keputusasaan
|
Menerima tempatnya dalam siklus
kehidupan; memperoleh kebijaksanaan dan martabat
|
Ia
mengumakakan delapan tahap perkembangan psikososial, setiap tahap kehidupan
menggambarkan individu dengan tugas-tugas yang harus dicapai.
Dalam
pandangan Erikson, tujuan masa remaja bukanlah seksualitas melainkan pencapaian
identitas ego. Anak-anak yang mencapai identitas ego mengembangkan perasaan
tertentu yang jelas dan kokoh tentang siapa mereka dan apa keyakinan mereka,
sedangkan anak-anak remaja yang hanyut dalam keadaan yang kacau dalam peran dan
sangat mudah di pengaruhi oleh pengaruh-pengaruh negative dari teman-teman
sebaya nya.
Hail-hasil
positif dalam tiap-tiap psikososial memberi sumbangan kepada kepribadian yang
sehat. Misalnya, sehat membentuk kepercayaan dasar dalam lingkungan pada masa
bayi, menjadi rajin pada tahun-tahun sekolah dasar, mengembangkan perencanaan
dan tujuan-tujuan pada masa remaja, membentuk hubungan yang intim pada masa
dewasa awal, menjadi produktif dan memberikan sumbangan kepada perkembangan
generasi yang lebih muda pada masa dewasa menengah, dan seterusnya
KESIMPULAN
Masa usia dini merupakan Periode emas yang
merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada
periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga
masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila
terlewat berarti habislah peluangnya. Untuk itu pendidikan untuk usia
dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari
lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.
Tahap perkembangan anak dari berbagai pakar para ahli
berbeda satu sama lain, dari segi perkembangan kognitif Piaget, pendapat para
ahli Malcolm Knowles, gardner, Vygotsky dan Perkembangan psikososial
Erik Erickson. Seorang pakar psikologi, Eric erikson, menyimpulkan bahwa
perkembangan anak itu mengalami enam tahap dan setiap tahapnya menawarkan
potensi kemajuan dan potensi kemunduran.( Human Development;1978). Dengan
mengetahui tahapan-tahapan ini, kita bisa melihat apa yang dibutuhkan anak kita
dan bagaimana menanganinya.
DAFTAR PUSTAKA
Caluin S. Hall & Gardner Linzey 2009. Teori-teori
Pskikdinamik. Bandung
: Kanisius
http://eldiina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=29&Ite mid=1