Teori Tabularasa John Locke
Teori tabularasa
dari john locke (dalam Sardiman, 2003:97-98) berbunyi : Jiwa seseorang
bagaikan kertas putih. Kertas putih ini kemudian akan mendapatkan
coretan atau tulisan dari luar. Terserah kepada unsur dari luar yang
akan menulis, mau ditulisi merah atau hijau, dsb.
Teori ini
ternyata juga diadopsi oleh dunia pendidikan. Siswa diibaratkan kertas
putih sedangkan guru diibaratkan unsur luar yang menulisi.
Praktiknya
dalam pembelajaran yaitu terlihat dari terlalu aktifnya guru dalam
proses pembelajaran. Siswa memang tidak pasif secara mutlak, namun
ativitas siswa yang timbul sangat sedikit sekali, yaitu terbatas pada
mendengarkan, mencatat, dan menjawab pertanyaan bila guru memberi
pertanyaan. Para siswa hanya bekerja atas perintah guru, menurut cara yang ditentukan guru, dan berpikir menurut yang digariskan guru.
Paradigma
(cara berpikir) seperti tersebut diatas, berlangsung cukup lama di dalam
dunia pendidikan, hal ini disebut sebagai paradigma lama. Ketika guru
mengelola pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa, guru terlalu
dominan dalam proses pembelajaran, secara sadar ataupun tidak, guru
tersebut masih terjebak pada paradigma lama dalam pendidikan.
Referensi :
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:RajaGrafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar